- Home>
- MATERI KOMPOSISI FOTO DIGITAL - TATA CAHAYA -
Posted by : A
Selasa, 22 September 2015
Pengertian Tata Cahaya
Tata Cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan
mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan
jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak,
ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia,
kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif.
Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana
dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan
peristiwa itu terjadi.
Prinsip Dasar Tata Cahaya
Ini sudah menjadi
rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan
foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back
Light
a. Key Light
Pencahayaan utama
yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling
dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam
desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas
subjek.Fill Light
b. Fill light
Pencahayaan pengisi,
biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key
light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak
yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah
dari key light.
c. Back Light
Pencahayaan dari arah
belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu”
dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek.
Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light
dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk
orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang
dengan warna rambut hitam.
Fungsi Dasar Tata Cahaya
Tata cahaya yang hadir di atas panggung dan menyinari
semua objek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan
penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari
memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan
dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif.
Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi
dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir
(Mark Carpenter, 1988).
Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata
cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas
panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar
memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian
tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki
tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu
sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas
pentas.
Dimensi. Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek
dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang
atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua
objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap
oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta
pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.
Pemilihan. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk
menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi
sutradara dapat memilih adegan menggunakan kamera maka sutradara panggung
melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal
dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area
atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya
berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas
serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.
Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya
adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata
“atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung
dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki
oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat
diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu.
Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari
pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah
gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya.
Peralatan Tata Cahaya
Di bawah ini beberapa peralatan dan perlengkapan studio foto atau video,
diantaranya :
1. Ruang Studio
Luas ukuran minimal dari studio foto tergantung dari jenis foto apa yang
akan dihasilkan, jika hanya Pas foto tentu saja tidak memerlukan ruang studio
yang luas seperti pada foo keluarga aau grup yang memerlukan ruangan yang
besar. Jadi tidak ada ukuran maksimal atau minimal dari studio tersebut.
Pada tahap awal studio dapat berukuran 3 x 4 m atau 4 x 6 m pertimbangannya
menyangkut perlengkapan yang harus disimpan seperti kamera, lampu background
dan lain-lain.
2. Kamera dan Lensa
Ada tiga jenis kamera saat melakukan pemotretan di studio, yaitu kamera
format kecil yg biasa disebut kamera 35mm, kamera medium format dan kamera
format besar. Setiap kamera memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk pemotretan
portrait, biasanya digunakan kamera format medium, sedangkan pemotretan still
life memakai kamera format besar. Akan tetapi bukan berarti kamera format kecil
atau kamera 35mm tidak dapat digunakan untuk pemotretan studio. Saat ini sudah
banyak studio foto yang memakai kamera dengan format 35mm untuk pemotretan
portrait di studio.
3. Cable Release
Fungsi dari alat ini adalah sebagai pengganti tombol pelepas rana. Alat ini
akan memudahkan fotografer ketika menekan tombol pelepas rana sehingga
mengurangi risiko bergoyangnya kamera (shake) terutama pade pemotretan dengan
kecepatan rana rendah atau bulb.
4. Electronic Flash Head
Electronic Flash Head atau lampu flash studio adalah lampu yang menyalurkan
gas seketika dan memproduksi cahaya berdurasi singkat.
5. Kabel Sinkronisasi
Kabel ini berfungsi sebagai pemicu agar lampu studio menyala yang mana kabel
ini menghubungkan kamera dengan lampu studio.
6. Triger dan receiver
Alat ini dipasang di kamera dan lampu studio agar lampu studio bias menyala
saat tombol rana kamera ditekan, pemasangan alat ini dimaksudkan agar
fotografer dapat leluasa bergerak tanpa direpotkan oleh kabel sinkronisasi yang
terpasang dikamera.
7. Alat Pengukur Cahaya/Flash Meter / Light meter
Alat ini mengukur cahaya yang dikeluarkan oleh lampu studio dan digunakan
untuk menentukan bukaan diafragma yang seharusnya di pakai dikamera, Sebelum
menggunakan alat ini dilakukan penyetelan kecepatan rana dan iso yang digunakan
8. Alat pengukur Suhu warna / Color Meter
Untuk mengetahui suhu warna/white balance yang tepat dari sumber cahaya
yang digunakan pada saat pemotretan berlangsung digunakan alat pengukur suhu
warna atau color meter. Alat ini menginformasikan mengenai tinggi rendahnya
suhu warna sehingga bias didapat nilai dari white balance yang akan disetting
di kamera atau penggunaan filter warna yang tepat untuk kamera.
Suhu warna atau white balance dari lampu studio yang masih baru biasanya
berkisar 5500 Kelvin atau lebih sehingga hasil yang didapat menjadi
kebiru-biruan dan seiring dengan pemakaian dari lampu flash studio tersebut
suhu warna berangsur-angsur turun hingga bisa mencapai 4300 Kelvin dan menjadi
kekuning-kuningan. Dengan alat pengukur suhu warna tersebut maka akan bisa
didapat suhu warna yang tepat.
9. Standar Reflektor
Biasanya setiap pembelian lampu flash studio dillengkapi dengan standar
reflector yang menghasilkan cahaya yang langsung dan keras.
10. Reflektor
Reflektor digunakan untuk memberikan cahaya tambahan yang merupakan
pantulan dari cahaya utama, reflector dipasaran terdiri dari 3 warna yaitu
putih, perak dan emas dimana masing-masing warna mempunyai karakter dari
pentulannya tersebut.
11. Payung Studio
Payung Studio digunakan untuk menghasilkan efek bayangan yang lebih halus
serta pancaran cahaya yang lebih luas di bandingkan dengan standar reflector.
Alat ini sangat efektif digunakan pada pemotretan yang membutuhkan cakupan area
cahaya yang luas, namun dibanding dengan standar reflector pancaran cahaya dari
payung ini lebih sulit di arahkan.
Softbox digunakan untuk menghasilkan efek cahaya yang lebih halus lagi
dibandingkan dengan payung, cahaya yang dihasilkan lebih terarah karena cakupan
cahaya yang dihasilkan softbox lebih terbatas, ukuran softbox juga mempengaruhi
hasil yang didapat, semakin besar ukuran softbox akan semakin lembut cahaya
yang dihasilkan. Softbox dapat menghasilkan efek bayangan persegi pada mata
model.
13. OctoDome
OctoDome sama seperti Softbox menghasilkan efek cahaya yang lebih halus
dan cahaya yang terarah, selain itu octodome menghasilkan efek bayangan segi
delapan pada pupil mata model.
14. Snoot
Snoot digunakan untuk mengarahkan pencahayaan ke bagian tertentu saja agar
mendapatkan efek spot, Alat ini biasanya digunakan di diatas dan dibelakang
objek untuk menyinari rambut sehingga objek terpisah dengan latar belakang.
misalnya untuk Hairlight.
Warna Cahaya
Warna
cahaya adalah spetrum warna yang melekat bersama gelombang cahaya sehingga
memantulkan warna tertentu pada subject yang terkena cahaya tersebut, pada pagi
dan sore hari pantulan cahaya matahari pada subject akan meninggalkan warna
kemerahan ketika tertangkap oleh kamera sedangkan pada siang hari, cahaya
matahari yang terpantul pada subject akan meninggalkan warna abu-abu. Kondisi
ini bisa digambarkan pada skema warna cahaya di bawah ini :
Dari skema tersebut jelas terlihat perubahan warna cahaya dalam rentang satu
hari, warna Fajar berwarna merah didapatkan ketika matahari berada di batas
horizon, antara jam 5 sampai jam 6, warna pagi cenderung orange berkisar antara
jam 6 sampai jam 8, warna menjelang siang agak kekuningan berkisar antara jam 8
sampai jam 10 dan warna siang cenderung abu-abu antara jam 10 sampai jam 14. Lalu
warna kembali berubah seperti semua dalam rentang waktu yang kira-kira sama ke
arah malam hari lagi. beberapa contoh gambar berikut mungkin bisa memperkuat
perbedaan warna cahaya yang terjadi pada rentang waktu tersebut.
Sumber :
http://nurfajargiovina.blogspot.co.id/2012/07/tata-cahaya-dalam-multimedia.html
http://somanmujahid1.blogspot.co.id/2014/10/tata-cahaya-dalam-multimedia.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar