Weekly post

  • Teknik Memegang Kamera Video

              Jika Sobat pemula, tidak ada salahnya mengikuti tips cara memegang kamera yang baik dan benar. Pastikan strap (gantungan) kamera tergantung dileher, ini untuk meminimalisir jika kamera lepas agar tidak jatuh. Salah satu masalah umum yang sering terjadi pada fotografer pemula, baik yang menggunakan kamera digital maupun kamera film adalah ‘camera shake’ atau ‘getaran/goyangan kamera’ sehingga foto yang dihasilkan tampak buram / blur. Hal tersebut terjadi karena kamera tidak cukup kokoh pada saat rana/diafragma terbuka. Hal ini umum terjadi jika kita sedang memotret dalam situasi cahaya rendah sehingga membutuhkan bukaan diafragma yang lebih lama. Bahkan gerakan kamera terkecil sekalipun dapat menyebabkan foto yang dihasilkan menjadi buram. Satu-satunya cara terbaik untuk menghilangkan masalah tersebut adalah dengan menggunakan tripod.

             Penggunaan tripod adalah cara terbaik untuk menghentikan ‘camera shake’ atau ‘getaran/goyangan kamera’ karena tripod memiliki tiga kaki yang dapat menyangga kamera dengan kokoh. Akan tetapi, jika kita tidak memilikinya, cara sederhana lain untuk meningkatkan stabilitas kamera adalah dengan menggunakan kedua tangan kita secara kokoh. Hanya saja, kita harus menggunakan teknik yang benar dalam memegang kamera. Memang tidak ada satu cara yang benar secara pasti karena banyak fotografer dengan berbagai cara mereka masing-masing dan ternyata hasilnya bagus semua. Berikut beberapa teknik dan cara memegang kamera yang benar yang bisa kita jadikan panduan.
    • Gunakan tangan kanan kita untuk memegang kamera. Jari telunjuk harus berada di atas tombol shutter, tiga jari lainnya mengenggam ke arah depan kamera. Ibu jari kita letakkan tepat di belakang kamera. Kebanyakan kamera saat ini sudah memiliki tempat pegangan dan bahkan sudah disesuaikan dengan struktur jari-jari penggunanya sehingga terasa alami dan nyaman. Cengkeram kamera dengan tangan kanan, tetapi cengkeraman jangan terlalu kuat karena justru akan menyebabkan getaran.
    • Posisi tangan kiri kita sesuaikan dengan kamera kita, tetapi di secara umum harus bisa menyangga berat kamera. Tangan kiri bisa kita tempatkan di bawah lensa, atau di bawah kamera, maupun di bawah di antara lensa dan kamera.


    • Jika kita menggunakan view finder saat memotret, dekatkan kamera ke tubuh kita supaya dapat menambah stabilitas kamera, tetapi jika kita menggunakan LCD view pastikan kita tidak memegang kamera terlalu jauh. Semakin jauh kamera dari tubuh kita, maka semakin besar potensi getaran yang terjadi.
    • Gunakan benda yang kokoh disekitar kita seperti dinding, pohon, atau tiang, atau bisa juga sambil duduk atau jongkok dengan satu lutut menyentuh tanah. Semakin nyaman dan kokoh posisi badan kita maka semakin kokoh pula dalam memegang kamera.

    Cara memegang kamera dengan benar akan menentukan hasil foto kita, jadi pastikan hal tersebut pada saat kita menekan tombol shutter. Selain tips di atas, tips pelengkap yang bisa kita lakukan adalah dengan pengaturan napas. Pada saat memotret, ambil napas dalam-dalam, tahan sebentar dan kemudian tekan tombol shutter. Ingat, sekecil apapun gerakan tubuh dan tangan kita akan mempengaruhi hasil foto yang akan kita dapatkan.

    SIKAP TUBUH

    1.       Sikut Menekan Tubuh
    Tangan kiri memegang kamera ,sambil jari-jari memegang grip zoom lensa. Tangan kanan memegang bagian shutter kamera, disini tangan kanan berfungsi untuk mengatur setting kamera. Kedua siku menekan tubuh, posisi ini berfungsi agar kamera tidak banyak goyang,karena ada tumpuan di badan Sobat. Pastikan memegang kamera agar mudah memandu mata pada obyek yang akan di ambil.

    2.       Membuat Tumpuan Lengan Kiri

    Tangan kanan memegang kamera, jari telunjuk tangan kanan disiapkan untuk shutter, sedankan jari lainnya memegang dengan kuat body kamera, posisi tangan kiri horizontal dipakai untuk tumpuan lensa kamera, ini berfungsi agar kamera tidak mudah goyang. Biasanya teknik ini dipakai jika Sobat akan menggunakan speed lambat seperti memotret landscape.

    3.       Tumpuan Kedua Sikut

    Tangan kiri memegang lensa dan jari-jari pada ulir lensa, tangan kanan memegang shutter dan untuk setting kamera. Jika Sobat lihat gambar disebelah kanan,ini slah satu teknik memegang kamera yang kurang benar,dimana tumpuan kamera hanya pada tangan kiri saja,kesalahan ini sering sekali dilakukan bahkan oleh fotografer profesional.

     4.       Memasang Kuda-kuda
    Bukan hanya dalam bela diri saja kita diwajibkan memasang kuda-kuda, namun dalam memotret pun hal ini wajib dilakukan agar bada Sobat lebih stabil dan tidak mudah goyang.

     5.       Gunakan Tumpuan Kaki Saat Memotret Pada Posisi Rendah Atau Jongkok

    Sobat harus ingat, dalam posisi ini kaki Sobat harus menjadi tumpuan tangan agar kamera tidak mudah goyang, dan menghasilkan gambar yang tajam.

     6.       Gunakan Benda Di Sekitar Untuk Menambah Kestabilan

    Jika Sobat sedang memotret Outdoor misalnya, Sobat bisa menggunakan berbagai benda yang ada disekitar Sobat untuk menjadi tumpuan, misalnya ; dinding, mobil, pohon, tiang listrik, dsb.

    7.       Memegang Kamera Pada Posisi Tiarap

    Untuk menambah esensial dan nilai seni ketika memotret, terkadang Sobat memerlukan angel lain seperti melakukan tiarap (angel katak), Sebagai tumpuan ketikan tiarap adalah dengan menggunakan sikut agar kamera lebih stabil, jangan mengandalkan tumpuan badan karena terkadang bada bisa gemetar jika terlalu lama.

    Sumber :  Antslearning.wordpress.com
    http://www.seputarfotografi.com/bagaimana-cara-memegang-kamera-yang-benar/
    https://weddingkumagazine.wordpress.com/2011/11/26/7-teknik-memegang-kamera-yang-baik-dan-benar/

    0 komentar

  • Ukuran Bidang Pandang Pengambilan Gambar Bergerak

    ELS (Extreme Long Shot)
    Shot dari jarak sangat jauh dan menyajikan bidang pandang yang sangat luas, kamera mengambil objek secara menyeluruh. Objek utama terlihat sangat kecil dan latar belakang terlihat sangat dominan.

    LS (Long Shot)
    Shot yang juga sangat jauh, bidang pandang yang yang lebih dekat dibandingkan dengan Extreme Long Shot, namun objek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas.

    MLS (Medium Long Shot)



    Shot yang menyajikan bidang pandang yang lebih dekat dari pada long shot, yang dimana pada objek manusia biasanya ditampilkan mulai dari lutut sampai atas kepala.

    MS (Medium Shot)
    Shot yang menyajikan objek yang lebih besar dan dominan, yang dimana pada objek manusia ditampakkan dari pinggang sampai atas kepala. Latar belakang masih nampak sebanding dengan objek utama.

    MCU (Medium Close Up)
    Shot yang menyajikan bidang pandang yang sangat dekat, pada objek manusia diperlihatkan dari bagian dada hingga atas kepala. MCU ini paling sering digunakan dalam televisi.Fungsinya untuk mempertegas profil seseorang sehingga penonton jelas.

    CU (Close Up)
     Shot yang menyajikan bidang pandang teramat dekat. Objek menjadi titik perhatian utama dalam shot ini dan latar belakang terlihat kurang dominan. Untuk objek manusia biasanya ditampilkan pada bagian bahu hingga atas kepala.Fungsinya untuk memberi gambaran jelas tentang objek.

    BCU (Big Close Up)
     Shot yang menampilkan bagian tertentu dari objek. Sehingga objek mengisi layar secara menyeluruh dan sangat terlihat detilnya. Pada objek manusia diambil hanya sebatas kepala hingga dagu. Fungsinya untuk menonjolkan ekspresi yang dikeluarkan oleh objek.

    ECU (Extreme Close Up)
     Pengambilan gambar sangat dekat sekali. Hanya menampilkan bagian tertentu pada objek yang akan diambil. Fungsinya untuk pendetailan suatu objek.

    Two Shoot
     Pengambilan gambar dua objek untuk memperlihatkan adegan dua orang sedang berkomunikasi

    0 komentar

  • Copyright © 2013 - Nisekoi - All Right Reserved

    Kagamin (/‾▿‾)/ Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan